Monday, March 29, 2010

kepada kamu dengan penuh kebencian

Kepada kamu,
dengan penuh kebencian

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu, menebak-nebak dan selalu menebak-nebak. Aku benci deg-deg an menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal dibawah dagu lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu, agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci melihat sms kamu nongol di inbox-ku dan aku benci mengapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya lagi dan memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan kepadamu menjadi terlalu penting, seolah-olah harus tanpa cacat atau aku bisa jadi kehilanganmu. Aku benci posisi seperti itu. Tapi aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekedar pancingan, retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahu ku kemarin itu hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang sekali lagi salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan ada yang bergerak di dalam dada, menjakar ke seluruh tubuh dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berfikir aku begini saja semalaman tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci harus mencari cari kesalahan kecil di dalam dirimu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bisa saja kamu sempurna, bisa saja kamu tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta. Terutama kepada kamu. Demi Tuhan aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena di dalam perasaan menggebu-gebu ini; dibalik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul didalam hati dan meletup pelan-pelan ...

Aku takut sendirian ...

No comments:

Post a Comment