Sunday, July 28, 2013

Ya, ini saya.

Entah kenapa, perasaan saya begitu tersentak ketika melihat tweet  diatas. Pelajaran pertama pun dimulai. Sampai kemudian Allah menunjukkan  pelajaran lainnya... 

Tulisan ini  menjadi pelajaran kedua yang makin menyadarkan saya betapa selama ini saya sangat bangga berdiri di atas keangkuhan...

Dan, Sabtu 27 Juli 2013 kemarin lengkap sudah saya mendapat pelajaran yang ketiga.
Bertemu dengan seorang teman yang selama ini sering sekali saya remehkan karena memiliki kekurangan.
Dengan bangganya saya bercerita tentang rentetan prestasi saya selama ini, target dan mimpi yang akan saya capai dengan cerita yang saya kemas sedemikian rupa untuk membuat orang lain merasa kecil...
Sampai kemudian teman tersebut dengan senyum penuh kerendahan hatinya bercerita tentang rentetan prestasinya juga. Tanpa banyak kata. Tanpa banyak yang tahu. Tanpa banyak cerita. Prestasinya terasa lebih nyata ketimbang punya saya. Sudah benar-benar di depan mata. Benar-benar didepan mata. Dan (lagi) dengan senyum kebersahajaan-nya dia memberikan saya jalan lain untuk bisa meraih prestasi dan mimpi yang saya cita-citakan. Tanpa perasaan takut tersaingi sama sekali. 

Ketiga pelajaran tersebut cukup memberikan tamparan keras di hidup saya...Bahwa selama ini saya :

Pertama, saya sangat tamak. Saya tidak akan membiarkan satu orang pun lebih hebat dari saya. Saya akan melakukan segalanya untuk bisa menunjukkan kepada yang lain bahwa saya adalah Aprilia yang hebat dan tidak akan ada yang bisa dan boleh lebih hebat dari saya. Dengan semua hal yang bisa saya lakukan bahkan saya paksakan. Ya, Aprilia selama ini lupa bahwa diatas langit masih ada langit. Bahwa kesombongan akan membuat seorang manusia berhenti belajar karena sudah merasa cukup. Ya, itu saya.

Kedua, saya sangat egois. Self oriented. Saat ini saya dengan malu menjuluki diri saya "Si Pengejar Eksistensi". Saya mulai tertipu dengannya. Tanpa saya sadari, saya melakukan berbagai usaha untuk mendapat eksistensi. Menunjukkan kepada dunia betapa sibuknya seorang Aprilia. Update foto sana sini, path twitter bahkan facebook belum cukup untuk memenuhi dahaga saya akan eksistensi. Dikenal orang lain. Merasa diri dihargai. Merasa penting. Ya, itu saya.

Ketiga, saya sangat duniawi. Saya sering lupa bahwa semua hal yang saya lakukan di dunia, harus bisa saya pertanggungjawabkan nantinya di hadapan Allah SWT. Saya lupa bahwa semakin banyak tanggung jawab yang saya ambil, maka semakin berat pula beban saya. Semakin banyak pula yang harus saya pertanggungjawabkan kelak. Tidak peduli. Yang penting eksistensi tadi. Ya, itu saya.


Mae West dengan bijaknya mengatakan quotes tersebut. Ya, You Only Live Once #YOLO. Bagaimana jika kita balik menjadi, You Only Die Once #YODO ? haha ya kita hidup setiap hari, tapi kita hanya mati sekali, bukan? Pernah berpikir bagaimana cara kita kelak akan dipanggil Allah? Dalam keadaan seperti apa? 

Ya, orientasi saya selama ini terlalu duniawi memang. 

Ah, selembar postingan blog kali ini tidak cukup barangkali untuk menguraikan seluruh kesalahan saya selama ini. Astaghfirullah....

Semoga Allah senantiasa menunjukkan jalanNya yang benar kepada saya, kepada kita semua hamba-Nya yang senantiasa istiqomah dijalanNya....dan semoga Allah mengampuni semua dosa saya....

Amin Allahuma Amin ya Allah :")

No comments:

Post a Comment